Mine and Mine Only

oot : lagi mood angsty... hoh, wtf Valentine besok dan saya seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu sendiriii *gejeh*

=========================================

Semuanya... hilang. Semuanya diambil dariku. Aku sudah tidak punya apa-apa lagi. Aku sudah tidak punya tujuan hidup lagi.

Tiga tahun yang lalu, semua yang berharga bagiku diambil. Satu, aku kehilangan pemimpinku. Tidak ada lagi gunanya aku tetap disini. Orang yang menerimaku dengan tangan terbuka itu kini menghilang. Dua, seseorang yang berarti bagiku juga pergi. Aku tidak ingat bagaimana rupanya, atau siapa dia, tapi yang aku tahu hanyalah, aku sangat kehilangan. Mungkin aku begitu shock sampai keberadaannya terasa begitu pudar. Aku tidak bisa mengingatnya, betapapun beratnya aku mencoba untuk mengingat. Tapi aku tahu pasti, aku merasa kehilangan. Tiga, anak yang menjadi satu-satunya penopang hidupku yang hampa setelah kehilangan begitu banyak itu pun...

Tiba-tiba tidak bergerak lagi.

Apa yang salah? Kenapa begini? kenapa semuanya diambil dariku satu persatu? Memangnya apa salahku? Pikiran-pikiran itu terus berkecamuk di dalam kepalaku. Aku betul-betul tidak mengerti. Mereka duniaku. Mereka kehidupanku. Jika mereka tidak ada, maka hidupku disini juga tidak ada artinya lagi.

Di saat aku sedang dalam masa-masa depresi seperti itulah, aku melihatnya. Seorang anak laki-laki berambut biru yang mencoba untuk bunuh diri. Malam itu aku tidak sengaja melihatnya di taman. Dia tampaknya sangat menderita dan akhirnya menyilet pergelangan tangannya. Setelah itu dia tersenyum lega dan tak lama sesudahnya dia hilang kesadaran. Aku tidak tahu apa yang mendorongku, akhirnya aku membawanya pulang dan membiarkannya untuk tetap hidup.

Berhari-hari dia tetap tidur. Tapi aku tahu dia masih hidup. Selama itulah aku menyadari kenapa aku begitu ingin membawanya pulang. Ada sesuatu dari anak itu yang mengingatkanku pada Alice. Mungkin raut wajahnya, aku tidak tahu. Menurutku dia akan sangat mirip dengan Alice apabila Alice merupakan manusia dan bisa bertambah dewasa. Alice. Alice sejak awal memang bukan milikku. Dia milik Celine. Dia dibuat oleh Celine. Dia ada untuk terus menemani Celine. Dia menemaniku hanya karena itu permintaan terakhir Celine. Aku tidak bisa menggantikan Celine. Kedudukan kami sangat tidak sebanding bagi Alice. Pencipta dan seorang laki-laki asing. Tentu dia akan memilih penciptanya.

Mungkin karena itu pula lah dia rusak begitu cepat. Setiap ciptaan pasti ingin berada di samping penciptanya. Walaupun dia tidak punya hati, tidak punya perasaan, tapi keadaan yang berubah begitu cepat mungkin membuatnya panik dan akhirnya sistemnya rusak. Betapa bodohnya aku yang tidak menyadari hal itu dan dengan sombongnya menganggap dia akan 'bahagia' bersamaku. Dia tidak pernah benar-benar ada untukku. Dia ada disampingku hanya karena permintaan Celine.

Dia bukan milikku.

Kalau begitu dimana Alice milikku? Alice milikku?

Tidak ada Alice milikku. Kecuali kalau aku membuatnya.

Membuatnya...

Pandanganku tertuju ke sesosok laki-laki yang tertidur itu.

Membuat... Alice milikku...

Aku merampas hak laki-laki itu untuk mati.

===========================================

Aku tidak tahu setan apa yang merasukiku saat itu. Yang aku tahu hanyalah, aku... ingin... membuat Alice milikku sendiri. Milikku dan hanya milikku seorang. Aku ingin mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku.

Aku tidak tahu berapa lama aku mengurung diri dan berusaha 'membuat' sesuatu yang aku sebut 'Alice milikku'.

Aku tidak tahu apa yang kulakukan.

Aku tahu aku melakukan percobaan manusia. Aku masih ingat betapa leganya senyum yang dikembangkan oleh laki-laki ini ketika melihat darah yang keluar dari pergelangan tangannya. Mungkin dia begitu menderita sampai ingin mati. Tapi aku seenaknya membuatnya tetap bertahan hidup. Hei, tapi toh dia akan hidup menjadi pribadi yang lain. Dia akan menjadi Alice ku. Aku tidak sepenuhnya bersalah.

Walaupun aku tahu itu adalah suatu pembelaan diri yang sangat lemah.

Berbulan-bulan lamanya aku berkreasi dengan laki-laki itu. Mengganti beberapa organ tubuh menjadi mesin. Membelah dan menutup lagi dengan kulit. Saat itu aku benar-benar menikmatinya. Kenapa tidak pernah ada yang memberitahu kalau melakukan percobaan manusia itu begitu /menyenangkan/?

Akhirnya tiba waktunya dia untuk membuka mata dan beroperasi untuk pertama kali. Perasaanku saat itu begitu susah untuk dijelaskan. Panik, penasaran, dan takut.

Dia membuka mata.

"Halo. Kau bisa mengenali siapa aku?"

Aku menyapanya ramah. Berharap dengan sangat dia akan menjawab sesuai keinginanku. Berharap kalau aku akan segera mendapatkan Alice milikku. Bukan sesuatu yang gagal dan tidak jelas apakah manusia ataukah mesin.

Dia tidak menjawab dan hanya memandangiku. Aku mulai resah. Apakah aku gagal? Apakah dia akan mengingat masa lalunya sebagai manusia? Apakah semua yang kulakukan selama ini akan sia-sia?

"Kau yang membuatku."

Aku tersenyum lebar. Aku tidak gagal. Aku berhasil. Aku berhasil.

"Mulai sekarang namamu Alice. Dan aku adalah ayahmu."

==============================================

Beberapa hari mengamati perkembangan Alice baru ku, aku menyadari beberapa hal. Alice ku yang baru ternyata mempunyai emosi dan ekspresi. Mungkin karena tadinya dia manusia. Tapi itu tidak apa-apa, selama dia tidak mengingat kehidupan lalunya. Dia bisa makan dan minum. Tidak apa-apa, selama dia tidak mengingat kehidupan lalunya. Dia bisa memiliki keinginan sendiri. Tidak apa-apa, selama dia tidak mengingat kehidupan lalunya.

Sempurna.

Aku telah membuat Alice yang sempurna. Yang mempunyai hal-hal yang tidak dimiliki oleh Alice terdahulu. Ini Alice milikku. Alice milikku yang akan tetap menemaniku dan menuruti semua keinginanku.

Aku mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku.

Alice ciptaanku sendiri. Alice milikku. Selamanya milikku sendiri. Sekarang tidak akan ada lagi yang bisa mengambilnya dari diriku karena aku yang menciptakannya. Dia ciptaanku, milikku.

Alice milikku dan selamanya akan terus menjadi milikku sendiri.

=============================================

((OOT : Kok kayak orang sakit jiwa nih si Kirie? Ah ya sudahlah, stress kali *halah, yang nulis juga siapa* Alice milikku, walaupun ntarnya harus terpaksa berbagi sama Rico, wkwkwkwkwk

Kirie seram....udah om2 pedo sakit jiwa pula *ditendang*

jadi pengen tau 'Alice' yang baru itu sbenernya kenapa....sampe mao bunuh diri

overall, I enjoy this fic

nfufufufu, lagi pengen bikin yang ga hepi-hepi nih...
*valentinevalentinevalentineshieeeeedddd*

Oh dia kenapa yaaaaa? Hehehehehe, ntar kalo saya lagi niat saya tulis (kalo niat loh ya)

Kirie terobsesi menjadikan Alice sebagai 'anak'nya saking stressnya ya?
Itu dia melakukan percobaannya itu dari Alice sebelumnya atau ada tambahan lain?

Hm, jadi kan dulu Alice asli dibikin ma Celine. Terus pas diasuh Kirie, dia rusak dan ga bisa bener lagi. Padahal udah terlanjur sayang.
Kalo Alice yang baru aslinya manusia. Dimodif dikit (emangnya motor -_-)
Rujukannya dari catatan blue print komposisi Alice pertama. Dag dig dug dan ternyata berhasil, jadi ga usah cari pengganti.

Wah Kirie bener kehilangan Alice yah.
Ngebaca ini jadi inget KOKORO nya si Rin Kagamine.
Mungkin karena sama-sama ada robot dan nuansa 'kehilangan' yah.
Keren, keren
Jadi Alice yang baru wajahnya sama dengan Alice yang dulu?

hm, kirie ternyata dalem nya ngeri juga ya. bener2 "terobsesi" gitu. ^^a sampe seenak nya ngutak ngatik badan org.

tapi fic nya keren loh. >3 gw suka gaya loe nulis.

Waduh... Obsesinya si Kirie serem amat^^;
Tapi keren nih fic nya! *yeahnohappyvalentineiloveit*

...entah kenapa kok Kirie mengingatkan saia pada...Orochimaru? *digamparin bolak-balik*

@Conte
BETUUULL!! Cuma rada dewasa aja gitu. Kalo masalah mirip Kokoro, mungkin iya sih. Apalagi di kokoro fandub (entah fandub siapa, yang pasti bukan Usa dan Yamai) ada bagian pas profesornya nyapa, "Ohayou gozaimasu, watashi no koto wakaru kai?" (Selamat pagi, kau tahu siapa aku?)
Sekalian aja ditulis disini, diubah dikiiit

@Kao
Soalnya PMnya juga obsesian, nfufufu... sankyuu

@Hyo
*yeahyeahimalonethisvalentine*
ebujud, masa Orochimaru???

...kirih, ternyata...83;; *lebay, padahal udah tau, ditonjok*

ba-bapak mertua, ka-kalau anda keberatan akan hubungan saya dengan anak anda, sa-saya akan mundur dengan amat terpaksa dan benar-benar kecewa TwT saya tidak mau mengambil anak kesayangan anda...alias, ih babehnya ngeri bo, terobsesi~

eniwei, ficnya sangat terasa angsty dan obsesif! nice job to bring those two out

Wkwk, kalo anda mundur saya panggang
Tenang aja, sekarang udah ga obsesian parah kok. Ini kan cuma gara-gara dia ilang arah doang. Sekarang udah punya peaceful life.

Iya, ini bikinnya pas saya lagi kram perut, jadi angsty gini deh (loh ga nyambung)

ebused 8D;; cinta ditolak, dukun babeh bertindak?? 8D;;

hoo...*tepok2 kirih* semoga langgeng dengan demi ya ayah, biar bahagia chara anda yang satu ini x3

palingan diplonco dulu bentar... mungkin adegan pisau melayang? *malah nakutin*

Wkwk. pokoknya sekarang udah ga sampe taraf obsesi, tapi masih tetep over-protective aja kali ya...

Bahagia? Tapi PM nya sendiri ga mau charanya bahagia, terus gimana dong? *PM kejam*

ihihihi

ada yang kebelet kawin

hihihi

*dtabok*

--

bagus kok. deskripnya bagus. n aku juga suka pilihan cara pandang sudut pertamanya. :D

Terima kasih, ihihihihiiiii

*halah*

jiah~

pacarku kenapa???
*hoek*

aiH~~

nyahahahah
susah nih demi...
ga bahagia tapi kaya kali si kirie (buset, anak saia bakal dipelorotin!)

Hohoooo, money can't buy happiness *idih, naon*

Tenang, saudara-saudara, dia cuma begini kalo lagi down aja. Kalo sekarang sih lumayan bahagia, huehehehehe. Pengertian bahagia nya Kirie : ada tempat pelampiasan, ada uang, ada waktu luang, ada keributan.

ohohohooh

ya deh... elis sih emang untuk berbagi..

keluarga bahagia beneran nih?

Mertua Ayah : Demi
Mertua Ibu : Kirie
Menantu : Rico
Anak : Alice


joh...

Lho itu ntar jadinya incest kakak-adek dong? 8D
yay incest yay
*doyan*

@demi: loh? kakaknya saha eta?? aye mah udah bukan rico yg dulu *halah* gantikan 'kakak' itu jadi 'pacar' *shot*

@kirih: wuset dah incest lagih?? *kenapa kembali lagi kesitu swt*

gw ubah jadi mertua-anak-menantu~

wkwkkwkw *buakk!*


udah diubah tuh... rico puas?

@demi: eh beneran diubah puas bablas wakakakak *walopun saya ga tau deh, gimana caranya menjinakkan elis secara sama2 gampang naek pitam* *dobel shot*

Yak, kapan-kapan sebagai keluarga bahagia mari main berempat
*LOH*


Tenang aja, ntar Elis juga nyamperin sendiri kok kalo 'masa periodnya' udah abis. Ntar jadi kalem...

hem~~

kirie~ kan anak-anak udah pada bareng tuh... kapan berduaannya sayang?
*duak!*

Ahem!!
*ebused ga biasa gini gw yang diajak, biasa jadi si pengajak *

Ayo deh kapan aja, bikin tretnya yah, pah, wkwkwkwkwk