A Feeling Called Boredom

OOT:
Fic tentang pertemuan Shizuno Miku dan Nogami Shiruku. Maaf klo ngebosenin. Ga jago bikin cerita unik. Dan lagi, sekuelnya diantara selang waktu 3 tahun itu bakal ada, ditulis klo sempet ngumpulin ide dulu.

Shiruku&Miku usia 12 disini. Set 3 tahun sebelum VI ini.

Si 'Sensei' itu pasti kalian kenal kok ada di AS sebelum gw impor sini~ *bisa ketauan kan?*

Ada sedikit GL.

NO HARD CRITIQUE. akhir2 ini gw badmood, jangan bikin tambah badmood.

Written in Shiruku's POV
-----------------------------------
Suatu hari yang membosankan. Semua orang mengalaminya. Termasuk aku. Aku tidak ada ide bagaimana bisa aku terdampar di Italia dengan keluargaku ini. Sudah aku coba ke semua tempat di sini, berkali-kali. Mana tidak boleh keluar kota lagi. Rasanya, dulu juga seperti ini. Tidak peduli dari bagian dunia manapun, aku tetap saja bisa bosan. Kenapa Tuhan ciptakan perasaan bosan?

Aku melirik sekitar. Sekarang aku ada di taman yang sering kukunjungi sejak beberapa bulan lalu. Ya, sudah beberapa bulan aku ada disini. Tapi semuanya sama saja. Yang beda hanyalah lebih banyak yang bisa dikunjungi disini; namun sama saja, tidak bisa setiap hari aku kemana-mana. Tentu saja ada saatnya aku mendapat perasaan 'terkutuk' itu. Sebenarnya bukan terkutuk sih. Tapi aku masih heran saja kenapa perasaan itu ada. Satu satunya cara menghilangkan bosan adalah melakukan hal yang kita sukai. Aku pun duduk di kursi taman sambil membaca novel yang aku bawa. Novel lebay yang menceritakan soal percintaan, ah, ini pasti salah bawa. Apa boleh buat, kubaca saja. Sebenarnya dengan energiku saat ini aku bisa saja berlari-lari seperti orang gila. Tapi maaf, aku tidak gila. Aku memutuskan baca novel saja.

Aku bisa merasakan angin berhembus ke arahku, yang membuat rambut pirangku berkibar, dan halaman buku itu tersibak. Padahal baru saja disisir, angin sial. Bagaimana kalau kecantikanku hilang? Aku ambil sisir di tas ransel mungilku dan menyisir rambutku. Hh, bosan, aku bosan sekali. Seandainya aku S***miya H*r*hi pasti kubuat semuanya membuatku; tidak bosan. Tidakadakah sesuatu yang unik hari ini?

Aku tutup buku menyebalkan itu dan aku mencoba memerhatikan sekitar. Ada seorang gadis berambut hitam dan seorang wanita memasuki taman. Wanita pirang itu melihat ke arahku. Aku merasa takut, entah kenapa. Jangan-jangan.....Benar saja. Wanita itu berlari ke arahku dan...............mencium pipiku. Lalu berteriak "Imutnya! Aku ingin bawa pulang~!"

"Aaah! Apa-apaan ini!" jeritku kaget sambil meloncat ke arah belakang. Maaf, aku masih straight. Tidak nafsu dicium wanita. Ingin aku bicara terang-terangan namun tiba-tiba gadis seumuranku memukul dari belakang si wanita 'lesbi' itu.

"Sensei! Jangan sembarangan nyerang kayak gitu!" ujar gadis itu.

"Aaa, itu salahku, memang. Maafkan aku. Nggak kuat liat yang imut seperti kamu sih" senyum wanita itu jahil. Oh my god, seme type tampaknya. Sori....Meski aku bisa saja suka sama dia akhirnya, pertemuan awal kek gitu bisa bikin malu. Eh, bukan saatnya itu! Aku menggeram sedikit marah dan berlari ke arah wanita itu, hendak memukulnya. Tapi tampaknya dia duluan, menahanku maju dengan cara menahan pundakku.

"Aih aih. Tidak perlu sampai begitu, kali" ujar si 'guru' tersebut.

"Lagi lagi. Padahal kita kesini untuk latihan. Meski aku sama seperti sensei, tidak ada artinya kan langsung nyerang gitu?" ujar gadis seumuranku itu. Apa-apaan ini, jangan bilang mereka dari klub lesbian atau semacamnya?

"Auh, Shizuno! Aku cuma...merasa dia ada potensial untuk ikut klub kita~ Tampaknya dia kuat" senyum si 'Sensei' itu ala karakter seme.

"Tu...Tunggu duluuu! Klub apaan? Kalau klub lesbian, maaf aku masih straight!" teriakku sebal.

Dua gadis lesbi (?) itu saling menatap dan akhirnya, yang seumuran denganku itu berkata "Ahahaha. Kami ini semacam klub bela diri yang baru kok. Kamu hebat, bisa nyerang begitu, Aku Shizuno Miku, salah satu murid di klub itu. Klub kami adalah semacam latihan untuk....menjadi mafia yang kuat" Miku sedikit berbisik pada akhirnya namun aku bisa dengar sedikit. Mafia? Mana mungkin anak kecil jadi mafia. Mungkin dia berkata hal lain dan aku salah dengar.

"Kamu sedang bosan kan? Bagaimana kalau ikut saja?" senyum sang guru itu. Ini mungkin bisa menyembuhkan bosanku saat ini. Aaah, benar juga. Aku bosan. Aku ikut saja deh.

"Boleh. Asal jangan serang aku seperti tadi!" ujarku.

"Baiklah! Mulai saat ini, kamu akan menjadi salah satu dari kami~"

-----------------
~3 yrs after~

"Kalau dipikir-pikir, aneh juga saat-saat aku pertama kali jadi bagian klub itu" ujarku sendiri sambil memandang langit. Ah, Miku dan si sensei pirang itu entah kemana sejak sekolah/klub bela diri itu tutup karena ada dugaan terkait dengan mafia. Aku jadi tambah bosan sekarang sekaligus berpikir kalau yang dikatakan Miku kalau dia bagian dari mafia itu benar. Aku jadi ingin ikut mafia juga. Apalagi sekarang aku tambah kuat setelah dari klub itu.

Tiba-tiba aku dengar sesuatu suara. Aku berlari ke arah suara itu. Disana, aku melihat 2 orang berbaju hitam-hitam sedang bertarung. Jangan-jangan, mereka mafia? Aku mencoba menyelamatkan salah satu dari mereka yang sudah mau kalah, dan setelah mengalahkan lawannya itu, tidak disangka-sangka....dia mengajakku jadi bagian dari kelompok mafia juga. Mungkin, aku bisa bertemu dengan Sensei dan Miku lagi disana. Mungkin.

.....petualangan baruku baru dimulai.......

erm...
ga nangkep... sensei pirangnya siapa?
maklum~ belom kenal member semuanya...

hohoho
uda bagus kok... jadi kaya pendahuluan shiruku yah~
hehehehhehe

eh... klub lesbian emang beneran ada ya?