ALL Grade - 14 February

Februari tanggal 14, masih musim dingin. Angin dingin bertiup lembut menerpa ranting-ranting pohon yang tak berdaun, tanah masih tertutup sebagian oleh serpihan-serpihan es lembut yang turun dari langit. Seorang wanita muda berparas Asia terlihat tengah berjalan melewati koridor gedung sekolah, tangannya membawa beberapa buku pegangan pengajar dan lembaran soal. Itsuki Tokiya, namanya. Kini dirinya tak hanya bekerja sebagai wakil dari Vongola, namun juga sebagai seorang guru matematika di Don Girarde. Selain itu dirinya juga telah menjadi seorang 'ibu' bagi seorang anak laki-laki yang merupakan keturunan dari pimpinan Vongola yang resmi.

Wanita muda tersebut kini telah sampai di depan sebuah pintu kelas yang biasa digunakan untuknya mengajar. Membuka pintu perlahan, wanita berambut hitam pendek itu memasuki kelas dan menutup pintu. Dilihatnya kelas sudah dihadiri oleh semua anak-anak yang mengikuti pelajarannya, kemudian meletakkan buku-buku yang dia bawa di atas mejanya sendiri. Dengan senyuman kecil dan sikap kalem seperti biasa, dia membuka kelas. "Selamat pagi. Aku tahu kalian sedang meributkan Valentine, namun bukan berarti kalian melupakan pelajaran—terutama pelajaranku." Berhenti sejenak, matanya diedarkan dari kanan ke kiri, menatap murid-muridnya, memastikan seluruh pandangan tertuju kepadanya. "Oleh karena itu, sebagai pembukaan kelas hari ini..."

Dirinya langsung mengambil spidol hitam yang telah disediakan di mejanya, lalu menghampiri papan tulis dan menuliskan sebuah soal.

26 - 63 = 1

Setelah selesai menuliskannya, matanya kembali ditujukan kepada semua muridnya. "Perbaiki formula di samping supaya benar hanya dengan memindahkan satu angka saja," ucapnya singkat. Merasa tak ada yang perlu dijelaskan lagi, wanita muda tersebut segera duduk di kursinya, mengawasi anak-anak yang mulai berdiskusi. Jawabannya sebenarnya sangat mudah.

---

OoC:
1. Silakan RP bahwa kalian berdiskusi mencari jawabannya atau hanya memikirkannya sendirian.
2. Bagi yang telah mengetahui jawabannya, JANGAN dijawab disini. Silakan layangkan PM kalian kepada saya dan saya hanya akan menjawab pemecahan kalian dengan jawaban Yes/No. Terima kasih.

Oh, jadi ada satu orang yang telah berhasil tak lama setelahnya menulis soal logika itu sebagai pembukaan. Wanita muda keturunan Asia tersebut hanya memberikan sebuah senyuman tipis kepada anak muridnya yang telah mengumpulkan jawabannya tersebut sementara mata hitam kelabunya tersebut segera melirik jawaban yang diberikan oleh sang murid. Kembali diarahkannya kedua manik hitam tersebut kepada sang anak, lalu meletakkan kertas yang telah dia berikan kepadanya. "Myagkoserdechnayy... jawabanmu tepat. Aku senang kau berhasil mengumpulkannya lebih cepat dari yang lain. Dan untukmu—" wanita muda tersebut memilih salah satu kertas soal yang tadi dia letakkan bersama dengan buku-buku pembimbing di atas mejanya lalu kertas tersebut segera diberikan kepada sang murid.

MATRIX DETERMINANT

1.

2.

"—kuberikan soal yang ini untuk tugas selanjutnya. Segera kerjakan." Dia menyelesaikan kalimatnya. Soal yang dia berikan barusan sangat mudah. Itu hanyalah dasar dari matriks, jadi sangat keterlaluan jika anak yang memiliki logika bagus tersebut tidak dapat mengerjakan soal itu. Lalu tak lama setelahnya datang anak gadis lain yang memiliki rambut pirang. Sama seperti Myagkoserdechnayy, anak muridnya itu juga telah menyelesaikan soal dengan benar. "Untukmu, kuberikan soal ini."

INEQUALITIES

1.

2.

Kembali tangannya meraih—kali ini secara asal—lembar soal dan segera menyerahkan kertas itu setelah kedua matanya melirik lembar soal mana yang telah diambilnya. Ternyata soal inequality, "Silakan kerjakan." Lalu agak lama setelahnya datang lagi seorang anak laki-laki bertopeng, muridnya yang dia ketahui bernama Colorante Scuro. Ah, ada-ada saja penampilannya. Mungkin memang dia memiliki maksud atau kenangan tersendiri, tapi tetap saja hal itu terbilang unik. Sedikit memutar mata, dirinya langsung meraih soal lain.

ALGEBRA SIMPLIFY

1.

2.

Lalu Raeon Valaris datang mengumpulkan jawabannya yang juga benar, namun ketika dirinya mengambil lembar soal lain, anak tersebut kepalang telah kembali ke tempat duduknya dan berbincang kepada Colorante Scuro. Dia menghela napas pelan dan panjang. Anak satu itu...

Baru keempat anak muridnya yang mengumpulkan jawaban. Lalu yang lain? Tidak ada? Wah, wah... jika mengerjakan soal logika yang mudah ini saja tidak bisa, lalu bagaimana dengan pemecahan masalah dalam dunia mafia? Dunia mafia itu terlampau kejam bagi orang-orang yang tak memiliki pemikiran yang brilian. Sedikit catatan disini, dirinya sama sekali tak berniat untuk menjelek-jelekkan semua anak muridnya, namun setidaknya minimal mereka berlatih soal-soal logika—terutama matematika. Dan ini membuatnya memiliki pemikiran untuk mengadakan kelas tambahan diluar jam pelajaran resmi. Kalau bukan pelajaran tambahan, maka tugas yang wajib dikumpulkan—atau dapat dibilang pekerjaan rumah—dia perbanyak.

Langsung saja dia berdiri dari tempat duduknya, mata memandang seluruh kelas. Dilihatnya masih banyak anak yang belum dapat memecahkan soal pembukaan tersebut, terlihat di wajah mereka ekspresi-ekspresi frustasi—sedikitnya ini membuatnya tersenyum-senyum kecil.

Selembar soal dia ambil dari tumpukan kertas dan buku di mejanya, kakinya melangkah pelan, berkeliling kelas dan mengawasi pekerjaan mereka. Dilihatnya satu persatu meja para murid dan dihadapan setiap muridnya terdapat kertas penuh coretan dan bilangan. Setidaknya mereka telah berusaha. Wanita muda tersebut berhenti di meja milik Kim Hyo Lee dan melirik kertasnya yang juga penuh dengan coretan. "Kau tak dapat memecahkannya?" meluncur pertanyaan kecil dari mulutnya kepada anak tersebut. "Kuingatkan sedikit, matematika tidak hanya berupa pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian saja."

Kemudian setelah itu sang wanita keturunan Asia tersebut menghampiri Raeon Valaris yang duduk di mejanya. "Ini soal yang harus kau kerjakan. Kerjakan sekarang. Jangan mengobrol terus," ucapnya tegas.

ALGEBRA JOIN FRACTION

1.

2.

Dan setelah memberikannya, tanpa memperhatikan apa reaksi yang akan diberikan anak tersebut dirinya segera kembali ke mejanya dan duduk dengan tenang.

---

OoC:
1. Silakan berdiskusi cara penyelesaian soal tersebut.
2. Untuk soal kali ini, TIDAK PERLU mengirimkan PM kepada saya untuk menjawabnya. Silakan jawab disini langsung dengan cara ber-RP. Sedangkan yang masih belum memberikan jawaban soal logika, silakan kirimkan PM. Saya tunggu.
3. TIDAK MENGERJAKAN/TIDAK BISA = NOL
4. Silakan minta bantuan kepada yang lebih senior jika anda tak dapat mengerjakannya.